Selasa, 11 Agustus 2009

proses kerja telepon

Pada
prinsipnya ada 2 macam pesawat telpon, pakai piringan putar atau
dial (sekarang udah punah) dan pakai keypad. Dua-duanya punya fungsi
yang sama, yaitu memberitahu sentral yang ada di seberang sana
tentang nomor yang anda pilih (anda dial atau anda tekan kalau pakai
pesawat keypad).
Pesawat telpon yang pakai piringan ada 2 macam yang beredar di dunia
ini (maksudnya, setau saya ada 2 macam standard), yaitu 10 pps (atau
pulse per second) dan 20 pps. Yang dipakai di Indo adalah 10 pps.

Sentral telepon mengirim tegangan 48 Volt DC ke rumah kita. Selama
pesawat telepon dalam keadaan diam, atau tidak diangkat handset'nya,
maka tegangan ini utuh sebesar 48 volt (atau kurang dikit lah,
karena losess kabel). Saat itu yang terkonek ke kabel telpon hanya
rangkaian bell saja. Bagian lain yaitu circuit bicara dan circuit
dial (atau DTMF)tidak ikut nyambung ke kabel. Tegangan 48 Volt DC
ini tidak akan mampu membunyikan bell (tidak akan kring) meskipun
belnya sedang terkonek ke kabel, karena belnya membutuhkan tegangan
AC Lagi pula masih dipakai kapasitor blokuntuk memblokir arus DC
yang menuju Bell, Jadi saat itu (saat handset tidak diangkat) maka
telepon siap untuk di bell dari luar. Jadi saat bel berbunyi,
berarti saat itu tegangan di saluran adalah tegangan AC (berasal
dari 48 Volt DC yang polaritasnya di bolak-balk kan secara cepat)

Saat handset diangkat, maka yang terkonek ke kabel akan berganti,
Bell'nya sekarang lepas dan circuit bicara dan dial (atau DTMF)
sekarang nyambung ke kabel.

Saat handset anda angkat, maka tegangan 48 volt itu akan dipakai
buat menghidupkan circuit bicara dan circuit dial, tegangan kabel
saat handset terangkat ini sekitar 9 - 12 Volt DC, cukup untuk catu
daya pesawat telepon itu sendiri. Saat itu juga sentral tau kalau
teganga 48 volt DC yang dia kirim ke pelanggan itu ada yang
mengkonsumsi, makanya dia segera mengirim sinyal nada pilih
(maksudnya nada yang memberitahu kpd anda bahwa anda dipersilahkan
untuk memilih nomor yang anda kehendaki). Kalau dilihat pakai
oscilloscope, tegangan nada yang punya frekuensi 400 Hz ini numpang
di atas tegangan DC 9 - 12 VDC.

Akhirnya sampai saat anda mendial (atau memencet keypad).
Kalau anda memakai pesawat usang yang pakai piringan putar, dan
misalnya anda memutar angka 7, maka selama piringan itu berputar
kembali ke posisi awal, koneksi ke kabel akan terputus-tersambung-
terputus-tersambung sebanyak 7 kali atau akan ON-OFF sebayak 7 kali.
atau 7 pulsa anda kirim ke sentral. Nah, anda telah berhasil
memberitahu ke sentral bahwa anda men dial angka 7. Begitu
seterusnya sampai semua nomor anda dial. Saat piringan sedang
berputar balik, sebaiknya dia jangan diganggu, supaya pusle ratenya
tetap 10 pps.

Kalau anda pakai pesawat keypad, atau DTMF, maka tiap key yang anda
tekan akan menghasilksn nada tertentu, yaitu jumlahan 2 sinyal
dengan frekuensi berbeda. Untuk 12 buah key (3x4 key) akan
dibutuhkan 7 macam nada sesuai ROW dan COLUM dimana key itu berada.
Nada-nada ini frekuensinya dibuat standard, artinya orang sedunia
pada akoor semua untuk menggunakan frekuensi yang sama.

Ada lagi pesawat keypad tapi yang dia menghasilkan pulsa-pulsa dial.
Di pesawat telepon suka ada switch pemilih 'pulse' atao 'Tone'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar